Senin, 25 November 2013

Love From Heaven - Part.3

Author : Uliel Luvena ~ ( Yuliani Taufik )
Main cast        : Choi Minho, Laura Kim
Support cast    : All member SHINee, Heaven, Joy, Bryan Trevor Kim (Kibum Suju)
Genre               : Romance, Drama
Length : Trilogy
Rating              : Teen

Summary         : Choi Minho mulai menyukai anjing bernama Heaven itu. Heaven yang mengenalkannya pada yeoja bernama Laura.

A.N                  : Annyeong… Jeongmal mianhe super duper telat posting nih lanjutan FF. padahal udah beres dari awal tahun lalu. finally gara-gara authornya bener-bener sibuk ditambah lagi beberapa data di lappy banyak yang lenyap, akhirnya tanpa disengaja malah nemuin FF ini.  Semoga masih ingat dengan garis besar ceritanya *kalau lupa bisa dibaca lagi part.1 and part.2 nya*.
 Finnaly, selamat membaca kelanjutan FF nya!

**Sedikit saran dari author, kalau mau baca FF ini sebaiknya sediakan minuman atau makanan ringan, karena cerita part.3 bener-bener panjaaaanng. Rencana awal harusnya dibikin 5 part.**

Part. 3 
Hampir setiap hari Minho mengajak Heaven jalan-jalan.Bahkan Taemin pun yang selama ini paling menyayangi Heaven selalu kalah start membawa Heaven jalan-jalan.
“Hyung kali ini biar aku saja yang membawa Heaven jalan-jalan!” Paksa Taemin.
“Lebih baik kau bereskan saja tugas sekolahmu! Biar aku yang mengajak Heaven  jalan-jalan!” Jawab Minho.
“Tapi hari ini aku tidak ada tugas sekolah!”
“Kalau begitu kerjakan saja tugas untuk besok atau lusa!”
“Minho-ah apa kau baik-baik saja?”Tanya Jonghyun bingung.
“Tentu saja, apakah kalian melihat ada yang tidak baik dari ku?” jawab Minho.
Jonghyun dan Taemin berfikir sejenak.Kemudian mereka menggelengkan kepala.
“Baiklah kalau begitu aku pergi dulu…!Annyeonghigaseyo…
Minho tak menghiraukan Taemin dan Jonghyun yang masih terdiamdi tempatnya.
Ok boy, let’s go…!!”Ucap Minho sambil menarik tali pengikat Heaven.
Heaven menurut saja sama ajakan Minho.

Sesaat setelah Minho pergi meninggalka dorm.
Hyung, aku rasa ada yang aneh dengan Minho hyung akhir-akhir ini!” komentar Taemin.
Ne, aku juga merasa seperti itu” Jawab Jonghyun.
“Apakah tidak lebih baik kalau kita menyelidikinya?” Usul Taemin.
Yaaa… taemin-ah tumben kali ini kau pintar!”
“Bukannya selama ini aku memang pintar, hyung saja yang tidak pernah mau mengakui kepintaranku!”
“Baiklah, kalau begitu mari kita jalankan misi rahasia kita untuk menyelidiki Minho.’ Ucap Jong dengan semangat 45.

Sepuluh menit kemudian Jong dan Taemin sudah menggunakan kostum penyamaran.Mereka menggunakan jaket kulit selutut, topi, dan kaca mata hitam.Tidak ketinggalan, Jong sudah membawa sebuah kaca pembesar.
Hyung, apakah kostum ini tidak terlalu mencolok?”
Ne, aku tahu itu.Aku hanya ingin sedikit bergaya keren supaya terlihat lebih professional.”Jawab Jong seenaknya.
Namun akhirnya Jong dan Taemin melepas semua properti detektifnya.

*              *              *

Sore yang cerah.
Kali ini Laura datang lebih dulu dengan Joy dan Cleo. Kali ini dia mengenakan hotpantsbelel, dan Shirttanpa lengan berwarna putih. Plus boots berwarna coklat hampir setinggi lutut.Kali ini dia memakai topifedorawarna coklat.Rambutnya yang panjang bergelombang ditata ponytail.Di tangannya menggantung beberapa bracelet berwarna hitam dan putih, dan di lehernya menggantung sebuah kalung dengan inisial namanya.Siapapun yang melihatnya pasti akan berpendapat kalau Laura terlihat sangat cute. Ya meskipun menurut Minho she’s too much accessories.
Minho melihat sosok yang berbeda setiap kali melihat Laura.
Oppa…!” teriak Laura sambil melambaikan tangan ke arah Minho.
Minho tersenyum dan berjalan ke arah Laura.
Annyeong…!” sapa Minho.
Ohh… Annyeong oppa…!!” jawab Laura.
You late oppa…!!”
“I’m so sorry Laura…!!”
“ Gwaenchanhayo oppa…!!”

Laura dan Minho lalu mulai bermain dengan anjing-anjingnya.Mereka melemparkan mainan dan anjing-anjing mereka akan berlari untuk mengambilnya. Sesekali mereka juga bermain petak umpet, dan anjing-anjing mereka akan mencarinya. Menurut Laura, hal itu dapat melatih kemampuan anjing dalam melacak atau mencari sesuatu.
Di sisi lain Jong dan Taemin memperhatikan gerak-gerik mereka dari balik pohon. Namun karena di pohon itu ada ulat, Taemin menjerit. Membuat pengintaian mereka terbongkar di depan Minho.
Oh… Jong-hyung, Taemin sedang apa kalian di sini?”Tanya Minho kaget.
Uri… uri… “ jawab Taemin sambil berfikir.
“Aku dan Taemin sebenarnya sedang jalan-jalan sore, kebetulan sore ini cuacanya sangat cerah.Aku tidak menyangka aku akan bertemu denganmu.”Jawab Jong ngasal.
Ohh...!” jawab Minho singkat. Dia kemudian kembali ke arah Laura, sama sekali tidak menghiraukan hyung dan saeng-nya.
“Apa kau kenal mereka?”Tanya Laura penasaran.
“Tentu saja!Mereka satu apartemen denganku.” Jawab Minho
Laura kemudian tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Jong dan Taemin.
Jong tersenyum malu sambil sedikit mengangkat tangannya membalas lambaian tangan Laura.
Sementara itu Taemin malah celingukan menoleh ke kanan-kiri dan belakangnya, dia bingung pada siapa yeoja itu melambaikan tangannya.
Hyung apakah yeoja itu melambaikan tangan ke arah kita?”Tanya Taemin setengah berbisik kepada Jong.
“Tentu saja, memangnya ada orang lain di sini selain kita berdua?” jawab Jong.
“Tapi yeoja itu orang asing, aku tidak bisa berbicara Bahasa Inggris!”
“Tenang saja, kan ada aku dan Minho.”
Jong dan Taemin kemudian berjalan ke arah Laura.
Hello..How do you do?” sapa Jong basa-basi.
How do you do” jawab Laura.
“My name is Kim Jonghyun, and he’s Lee Taemin! And what’s your name girl?”
Minho menahan tawanya mendengar ucapan hyung-nya.Sama seperti dirinya pada saat pertama kali mengenal Laura. Dia pun sama groginya berbicara dalam Bahasa Inggris dengan orang asing.
My name is Laura Alexandra Devon. Just call me Laura”
“Ok Laura, where you from??”Tanya Taemin mencoba membuka percakapan
“I am from United State”
“Ohh..United Stated.”
Jong dan Taemin saling pandang, mereka bingung harus basa-basi dalam bahasa Inggris.
Seketika itu tawa Minho meledak.Tawa sejadi-jadinya yang memang sejak tadi ditahannya.
“Sudahlah hentikan sekarang juga!Kalian terlihat sangat konyol bicara dalam Bahasa Inggris.Laura sangat fasih berbicara Bahasa Korea.Jadi kalian tidak perlu repot-repot bicara dalam Bahasa Inggris.” Jelas Minho
“Jeongmaliyo?Aisshh..kenapa kau tidak memberitahuku dari tadi?” protes Jong.
Minho dan Laura hanya tertawa melihat tingkah Jong dan Taemin.
“Jadi apakah kalian berdua teman Minho?” Tanya Laura.
“Tentu saja! Kita berlima tinggal di satu apartemen yang sama, kita sudah seperti saudara. Bukankah begitu Minho?” jawab Jong seraya bertanya pada Minho.
Minho hanya tersenyum. Menunjukan sisi cool-nya di depan Laura.
“Berlima?”Tanya Laura penasaran.
“Ya kita tinggal berlima. Aku, Minho, Taemin, Key dan Onew-hyung. Mungkin sesekali kau harus berkunjung ke apartemen kami nanti aku kenalkan denggan Key dan Onew.” Jelas Jong.
“Onew…??” Laura berfikir sejenak saat mendengar nama itu.
Minho lalu mengingatkannya “Bukankah aku pernah menceritakannya kepadamu?He’s a chickens maniacs!”
Seketika itu mereka semua tertawa.
Mereka mengobrol banyak hal dengan Laura.Namun sepertinya Minho tampak sedikit kesal dengan kedatangan Jong dan Taemin.

Hari sudah semakin sore, sudah waktunya mereka berpisah.
“Hari yang seru.Besok kita bertemu lagi di tempat ini ya!” ucap Laura.
Gwaenchanhayo Laura!” jawab Minho, Jong, dan Taemin serempak.
Good bye… Annyeonghigaseyo…!” Laura sedikit membungkuk.
Annyeong…”

*              *              *

Keesokan harinya Minho seperti biasa mengajak Heaven jalan-jalan ke taman. Namun setelah cukup lama menunggu Laura tidak juga datang.Padahal Heaven sudah menarik-narik celananya mengajak bermain.
Minho melemparkan mainan dan Heaven mengambilnya dan mengembalikannya pada Minho.Hari ini Minho benar-benar sedang malas dan tak ingin bermain dengan Heaven. Tentu saja karena tidak ada Laura di sana.
Tak lama kemudian datang seorang yeoja kepadanya.Menghilangkan lamunannya.
Oppa, sedang apa kau bengong sendirian di sini?”Tanya yeoja itu.
“Oh, aku sedang mengajak anjingku jalan-jalan.” Jawab Minho.
“Aku baru tahu kalauoppa menyukai anjing!”
“Ya begitulah.Kau sendiri sejak kapan memelihara anjing?”
“Sebenarnya ini bukan anjingku. Ini anjing milik Sica-eonnie! Kebetulan eonnie-ku sedang pergi ke Jepang.Jadi dia menitipkannya padaku.”Jawab yeoja itu.
Yeoja itu adalah Krystal Jung.Saeng-nya di SM High School. Dan Sica-eonnie yang diceritakannya adalah sanbae-nya.Mereka sudah sejak lama saling mengenal, malahan mereka kadang dipasangkan sebagai MinTal couple.
Tak lama kemudian Laura datang ke arah mereka.
Mianhe aku terlambat.Hari ini aku harus membantu Papa-ku di klinik.Kebetulan pegawai di klinik ada yang sedang tidak masuk karena kurang sehat.Padahal hari ini banyak sekali pasien-nya!”Laura menjelaskan.
Gwaenchanhayo…” jawab Minho dan Krystal serempak.
Ohhh..ternyata kalian sudah saling kenal?” Tanya Laura.
“Tentu saja, dia sanbae-ku.” Jawab Krystal.
“Oh begitu!” jawab Laura.
“Kalian sendiri kenapa bisa saling kenal.”Tanya Krystal penasaran.
“Tentu saja karena kita sama-sama punya anjing, jadi kita sering bertemu di taman ini saat mengajak anjing peliharaan kita jalan-jalan.” Jawab Laura.
Minho menoleh ke arah Laura.Namun sebelum sempat Minho bertanya Laura langsung mengoceh, seperti dia bisa membaca apa yang akan ditanyakan Minho.
“Aku dan Krystal berteman saat di Amerika, orangtua kami bersahabat!” sahut Laura.
“Dari mana kau tahu kalau aku akan menanyakan hal itu?” Tanya Minho.
“Tentu saja aku tahu, gerak-gerikmu sangat mudah ditebak oppa!” jawab Laura.
“Benarkah begitu?”Minho sedikit heran.
Krystal hanya tersenyum melihat ulah sahabatnya itu.
Hari ini mereka bertiga bermain dengan anjing-anjingnya.Krystal tampak sedikit canggung dengan Chaster (anjing Labrador milik eonnie-nya -Jessica-).Beda halnya dengan Laura, sepertinya dia sudah sangat bersahabat dengan semua anjing.Bahkan dia bisa membaca setiap gesture anjing-anjing itu.

Mereka beristirahat sejenak sambil duduk di atas kursi di bawah pohon maple.
Oppa, bukankah besok ada pertandingan basket?” Tanya Krystal.
“Wah benarkah..?” Laura antusias.“Memangnya oppa bisa maen basket?”
“Tentu saja, aku ini kan peraih MVP di sekolahku.”Jawab Minho sedikit menyombongkan diri.
“Kalau begitu aku harus membuktikan kata-katamu!Besok aku akan datang menonton!” jawab Laura.”Lagi pula, memang sudah seharusnya aku menyemangati namja yang kusuka.”Tambah Laura sedikit memelankan suaranya.
Tapi Minho dapat mendengar dengan jelas apa kalimat terakhir yang diucapkan Laura. “Apa dia menyukaiku?”Tanya Minho dalam hati.
Sebenarnya dari awal Minho memang sudah berencana untuk mengajak Laura menonton permainannya.Sepertinya Minho memang mulai menyukai Laura.

*              *              *

Keesokan harinya.
Minho sudah siap.Sedikit pemanasan dilakukannya agar otot-ototnya tidak kram.Matanya berkeliling mencari sosok yeoja yang ditunggunya.
Tak lama kemudian Krystal datang bersama beberapa orang tim pemandu sorak.
Oppa…?!” teriak Krystal.
Hi..!” jawab Minho.
Krystal lalu memberikan sebuah handuk berwarna biru dan sebotol  Pocari Sweat pada Minho.
Fighting oppa…!”
“Ne… Fighting…!! Pray for me please. I can do it…”
Setelah itu Minho kembali melakukan pemanasan.
Tak lama kemudian pertandingan dimulai.

Di tengah pertandingan Laura datang.Minho tampak bersemangat menunjukan kemampuannya bermain basket.
Pluit berbunyi, menandakan kalau pertandingan babak pertama telah usai.Minho keluar dari lapangan menuju kursi pemain.Laura pun berjalan ke arah kursi pemain.Minho tampak sangat senang karena Laura berjalan ke arahnya.

Namun sayang sekali tebakannya salah.
“Bryan…!! This your drink!” sahut Laura.
Minho membalikan badannya.
Dan namja yang dipanggil Bryan oleh Laura pun menjawab.
Oh Thanks!”
“You’re welcome.”
“I think you wouldn’t come here!”
“Of course, I will come here, cause I am promise to come here to see you playing basket ball.”
Laura dan laki-laki yang dipanggilnya Bryan itu berbicara dalam Bahasa Inggris.Sepertinya mereka sudah lama saling mengenal.
“Oh ya Minho-ssi kenalkan, ini Laura.Laura ini Minho.”
Minho hanya sedikit tersenyum.
“Annyeong Minho oppa…!!” sahut Laura sambil membungkukan badan.
“Ohh.. Annyeong..!” jawab Minho
“Sepertinya kalian sudah saling kenal?”Tanya namja yang dipanggil Bryan itu.
“Ne..”jawab Minho
Ne…  kita sering bertemu saat mengajak anjing kita jalan-jalan di taman! Bukankah begituoppa” jawab Laura santai.
Seketika itu juga napas Minho terasa sesak.Entah kenapa hatinya terasa sakit.Minho teringat kembali ucapan Laura kemarin “Lagi pula, memang sudah seharusnya aku menyemangati namja yang kusuka.”Ternyata Minho salah.Namja itu bukan dirinya.Sedikit kesal dirasakannya.
Dalam hati kecilnya Minho bertanya-tanya mengenai apa yang dirasakannya. “Perasaan apa ini?Apakah aku menyukai Laura?Menyukai yeoja yang sudah mempunyai namja-chingu?terlebih lagi ­namja-chingu nya adalah Kim Kibum - Super Junior Kibum –sanbae-rnya sendiri di SM High School.
Minho membuang pertanyaan itu jauh-jauh. Kemudian Minho kembali ke lapangan basket karena babak kedua akan segera di mulai.

Sepanjang pertandingan babak kedua Minho sama sekali tidak bisa focus dalam permainan. Dengan mudah bola yang sedang dibawanya diambil oleh lawan.Tembakannya pun selalu meleset.
“Ada apa denganmu Minho?Permainanmu sangat buruk.Tanya Donghae.
Mianhe hyung!Aku benar-benar tidak bisa berkonsentrasi” Jawab Minho dengan rasa bersalah.
Pertandingan basket hari ini adalah pertandingan yang sangat penting.Meskipun kali ini adalah pertandingan persahabatan, tetapi pertandingan ini sangat penting bagi kedua sekolah.Bagaimana tidak, pertandingan antara dua sekolah yang merupakan musuh abadi dalam setiap hal.Kedua sekolah yang selalu bersaing untuk mendapatkan gelar sebagai sekolah terbaik di Seoul.SM High School vs JYP High School.
SM High School menurunkan pemain-pemain terbaiknya. Pemain utama terdiri dari Choi Minho, Choi Siwon, Kim Kibum, Kim Youngwoon aka Kangin,  dan Jung Yunho. Sedangkan di bangku cadangan ada Cho Kyuhyun, Lee Jinki, Lee Donghae dan Lee Hyukjae aka Enhyuk.
Sama halnya dengan Tim dari SM High School, tim JYP High School pun menurunkan pemain-pemain terbaiknya. Jeong Jihoon aka Rain, Ok Taecyeon, Hwang Chansung, Nickhun Horverjkul, dan Park Jaebom berdiri sebagai pemain utama. Sedangkan Jung Jinwoon, Lee Junho, Kim Junsoo, dan Jung Wooyoung di bangku cadangan.
Pertandingan babak ke-2 berlangsung cukup keras.Para pemain dari SM High Schooltampak kewalahan, ditambah lagi dengan permainan buruk dari Choi Minho.
Suasana di gymnasium cukup ramai, pendukung dari masing-masing sekolah sibuk meneriakan yel-yel mereka masing-masing.
“Minho-ah ada apa denganmu?Kalau permainanmu seburuk ini, lebih baik kau pergi ke bangku cadangan.” Teriak Siwon sang kapten tim saat melihat permainan Minho.
Di papan skor terlihat angka 178 : 136, 178 untuk JYP High School dan 136 untuk SM High School. Waktu yang tersisa hanya 9 menit 56 detik.
Perbadaan skor yang cukup jauh, 42 skor.Harus 13 kali menembak bola 3 angka. Bagaimana mungkin bisa mengejar angka sebanyak itu apabila tim JYP High School terus menerus menguasai bola.
Tanpa perfikir panjang, akhirnya pelatih meminta pergantian pemain.Akhirnya terjadi pergantian pemain di tim SM High School. Pemain no punggung 18  Cho Kyuhyun masuk menggantikan Choi Minho pemain no 24.
Permainan pun dilanjutkan.Suara penonton di gymnasium kembali ramai.
Pertandingan akhirnya berakhir dengan kedudukan 209 : 199 dengan kemenangan untuk tim JYP High School.
Ya harus diakui, tim basket dari JYP High School memang bukan lawan yang bisa diremehkan begitu saja. Selain fisik mereka yang jauh lebih tangguh, mereka mempunyai semangat dan kekompakan tim yang sangat tinggi. Sama halnya dengan para pemain dari SM High School, mereka mempunyai kemampuan yang cukup hebat dalam bermain basket. Hanya bedanya pemain dari tim basket SM High Schooltidak memiliki kekompakan yang besar, mereka cenderung hanya mengandalkan kemampuan individunya, sangat egois dan tidak mau berbagi bola dengan pemain lainnya.
Semua pemain tim SM High School memberikan selamat kepada para pemain dari tim JYPHigh School.Meskipun sekolah mereka memang bersaing dalam segala hal, tapi secara individu mereka sebenarnya bersahabat.Tidak hanya itu, malah ada beberapa siswa SM yang berpacaran dengan siswa JYP.
“Coba liat para yeoja itu, mereka sebenarnya mendukung SM atau JYP?Dasar yeoujabermuka dua. Jelas-jelas mereka tim pemandu sorak SM. Lantas kenapa harus pecicilan sama tim basket JYP? Memangnya apa bagusnya Jihoon, Taecyeon dan Nickhun bila  dibandingkan denganku? Aku jauh lebih tampan dari mereka. Aku ini kanKorean No.1 handsome guys” Celoteh Kangin tidak terima.
“Tapi badan mereka jauh lebih atletis dibandingkan dengan kamu hyung” jawab Enhyuk jujur.
“Kau ini sama saja dengan mereka.”Balas kangin kesal.
Sementara itu Minho hanya terdiam dibangku pemain sambil menesap minumannya.Dalam hatinya rasa kesal berkecamuk.Bagaimana mungkin dia bisa bermain seburuk itu?Bagaimana mungkin konsentrasinya bisarusak hanya karena yeoja yang baru beberapa hari dikenalnya? Padahal yeoja itu pun sama sekali tidak peduli padanya, dia malah asik saja mengobrol dengan sanbae nya.
Saat ini Minho hanya bisa pasrah dan meminta maaf pada pemain satutimnya. Karena bagaimana pun Minho merasa bahwa semua ini adalah kesalahannya. Harusnya dia bisa bermain jauh lebih baik seperti biasanya.

Oppa, kenapa mukamu kusut begitu?” tanya Krystal membuyarkan lamunan Minho.
“Permainanku tadi sangat buruk.” Jawab Minho tidak bersemangat
“Sudahlah oppa, jangan merasa bersalah seperti itu! Kita hanya sedang tidak beruntung di pertandingan kali ini. “ Krytal menyemangati
Minho memaksakan untuk tersenyum. Dia tahu pasti apa alasannya sampai dia bermain seburuk itu.
*              *              *

Di ruang ganti tim basket SM High School.
Minho-ah, ada apa dengan permainanmu di babak terakhir tadi?” tanya Siwon.
Jeongmal Mianhe” Minho membungkukkan badannya nyaris 90°.
Dia benar-benar merasa sangat bersalah dengan permainan buruknya tadi.
“Sudahlah! Tadi kan hanya pertandingan persahabatan, kita hanya sedang mengalah saja pada tim JYP!” Jawab Kangin asal.
Semua pemain segera mengganti kostum mereka, dan satu persatu mulai meninggalkan ruang ganti. Kini hanya Minho yang tertinggal di ruangan itu. Dia bahkan masih mengenakan kostum yang dikenakannya di lapangan tadi, masih sibuk dengan fikirannya sendiri hingga tidak menyadari bahwa ponselnya beberapa kali berdering.

*              *              *

Satu bulan kemudian di dorm SHINee.
Hyung... Hyung... cepatlah kemari!” teriak Taemin panik, membuat seluruh member SHINee menghentikan segala aktivitasnya dan menoleh ke arahnya.
“Kenapa kau berteriak seperti itu?” tanya Key dari arah dapur.
“Coba lihat ini hyung! Sepertinya Heaven sedang tidak sehat? Lihat badannya sangat lemas seperti itu, dia bahkan tidak mau memakan makanannya! Taemin menjelaskan.
“Bahkan mulutnya tertutup, dan matanya sering terpejam seperti sedang merasa sangat kesakitan” Onew menambahkan.
“Hyung apa yang harus kita lakukan? Aku sangat sedih melihatnya seperti itu” mata Taemin terlihat berkaca-kaca.
Jong dan Minho yang datang bersamaan ikut panik mendengar percakapan mereka.
Tanpa fikir panjang, Minho langsung mengambil selimut dari tempat tidur Heaven dan menyelimuti tubuh Heaven.
“Sebaiknya kita membawanya ke dokter hewan. Aku tau di sekitar sini ada klinik dokter hewan!” Minho segera membawa Heaven pada pangkuannya.
Onew, Jong, Key dan Taem tanpa dikomando seperti terhipnotis dan langsung mengikuti Minho.
*              *              *

“Nah itu dia tempatnya!” ucap Minho saat melihat plang nama bertuliskan MIRACLE dengan hurup yang sangat besar.
“Apa kamu yakin? Bukankah dibawahnya ada tulisan hotel, salon, market and –“ Key belum sempat meneruskan ucapannya.
“Aku yakin hyungHyung bisakah kamu menepikan mobilnya!
Dengan patuh Onew menuruti perintah Minho.
Minho langsung membuka pintu mobil dan berlari ke arah pintu kaca sambil mempererat Heaven dalam pangkuannya.
Taemin, Key dan Jong kemudian berlari menyusulnya.
Tinggal Onew yang harus memarkirkan mobil terlebih dahulu.

Di dalam klinik.
Heaven langsung di periksa oleh seorang suster di ruang pemeriksaan. Hanya Minho yang boleh masuk ke ruangan itu. Member SHINee yang lainnya terpaksa harus menunggu di ruang tunggu dengan perasaan cemas. Tidak lama kemudian seorang dokter hewan yang sepertinya bukan orang Korea datang untuk memeriksanya kembali. Dia kemudian memberikan Heaven suntikan. Setelah selesai, dokter itu mengajak Minho keluar dan membiarkan suster melanjutkan pekerjaannya.
“Anjing kalian tidak apa-apa, beruntung kalian datang tepat waktu.” Dokter menjelaskan.
“Memangnya Heaven sakit apa dokter?” Tanya Key.
“Dia menderita Distemper*, dia harus divaksinasi dan sebaiknya harus dirawat disini selama beberapa hari sampai kondisinya benar-benar pulih.” Jawab dokter itu.
Dari papan nama yang menempel pada seragam putihnya, dokter hewan itu bernama Billie Alexander Devon.
“Tak apa dok, aku akan datang ke tempet ini setiap hari untuk membesuknya sampai kondisinya benar-benar pulih.” Taemin antusias.
“Baiklah kalu begitu, sebaiknya kalian urusi persyaratan administrasinya terlebih dahulu.” Jawab dokter Billie kemudian.
Semua mata melirik ke arah Onew.
Seperti mengerti isyarat dari pandangan mata teman-temannya, Onew kemudian mengangguk.
Gwaenchanhayo!” ucap Minho seolah memberi jawaban kepada teman-temannya.
Di saat seperti inilah Onew merasa menyesal dia terlahir paling tua dibandingkan dengan keempat member lainnya.
Minho dan yang lainnya masih duduk di ruang tunggu, sambil menunggu suster selesai memberikan pemeriksaan dan sebagainya kepada Heaven.
Lonceng yang menempel pada pintu kaca salah satu ruangan berbunyi, tepat saat pintu terbuka. Dari dalam ruangan tersebut muncul sosok yang dikenal Minho dengan membawa keranjang berisi tiga seekor anak anjing Siberian Husky yang sepertinya baru lahir. Di belakangnya menyusul seekor anjing Siberian Husky lainnya. Sepertinya dia adalah ayah dari ketiga anak anjing yang baru lahir itu.
Taemin, Jong dan Key tampak antusias melihatnya, sementara Minho hanya terdiam tanpa ekpresi apapun.
Laura sangat berbeda dengan pakaian seperti itu, di balik jas putih khas dokter yang dia kenakannya, dia mengenakan dress selutut berwarna merah muda dengan motif bunga berwarna merah senada dengan sepatu flat yang dipakainya. Rambutnya yang panjang bergelombang tampak berantakan dan diikat asal-asalan.Wajahnya penuh dengan keringat dan tampak sangat kusut. Setengah mukanya ditutupi oleh masker khas dokter. Sangat jauh berbeda dengan sosok Laura yang biasa dilihatnya dengan style khasnya dengan banyak aksesoris. Sosok Laura yang mungkin sangat dirindukannya. Namun sepertinya Laura tidak merasakan hal yang sama dengannya, bahkan dia sama sekali tidak menyadari kehadiran Minho dsana.

*              *              *

Suster Kim membawa Heaven ke kamar perawatan khusus. Minho dan yang lainnya mengekor di belakangnya.
“Hanya boleh satu orang yang masuk ke dalam ruangan, sebaiknya kalian bergantian masuk dan menjenguknyasebelum kalian pulang. Yakinkan padanya kalau dia akan lebih nyaman berada disini untuk sementara. Itu akan mempercepat kesembuhannya.” Perawat Kim menjelaskan panjang lebar.
“Oh, Gwaenchanhayo.” Jawab mereka serempak.
“Sebelum masuk, jangan lupa cuci dan bersihkan tangan kalian terlebih dahulu di sebelah sana, dan pakailah baju dan masker yang telah disediakan.” Jelas perawat itu lagi.
Taemin terlebih dahulu masuk ke dalam ruangan, member yang lainnya menunggu gilirannya di luar kamar perawatan.
Di balik kaca, Minho bisa melihat sosok Laura sedang berada di kamar sebelah. Memasukan seekor anak anjing yang baru lahir tadi ke dalam inkubator, beda halnya dengan kedua anak anjing lain yang  hanya dimasukan  ke dalam masing-masing kandang yang terlihat sangat hangat. Entah apa yang terjadi pada anak anjing itu sehingga dia diperlakukan berbeda. Di depan pintu dia bisa melihat Joy sedang memperhatikan ke dalam dan menunggu Laura keluar dari kamar tersebut. Minho tersenyum Joy kini telah menjadi seorang ayah.
“Joy” panggil Minho refleks.
Karena merasa namanya di panggil, Joy menoleh dan menyalak karena mendapatkan sosok yang sepertinya dikenalnya. Minho kemudian berjalan ke arah Joy.
Good Job Joy! Congratulation!” ucap Minho sambil membelai kepala Joy.
Seperti mengerti dengan ucapan Minho, Joy menyalak dan membalasnya.
Tak lama kemudian Laura keluar dari kamar tersebut.
“Joy!” panggil Laura
Joy menyalak dan menghampiri Laura. Tampak penasaran akan kabar ketiga anaknya yang baru lahir.
Oppa.” Ucap Laura kaget saat melihat sosok Minho.
Hi Laura, long time no see. Nice to meet you!”
Laura tidak menjawab Minho, dia malah berjongkok dan seperti sedang menjelaskan sesuatu pada Joy.
No problem with your baby Joy!”
Tampak mengerti dengan semua ucapan Laura, Joy mendengarkannya dengan sangat serius. Tak lama kemudian dia kemudian pergi.
Laura berdiri dari posisinya dan menghampiri Minho.
Oppa, apa yang terjadi pada Heaven?” tanya Laura
“Entahlah, akhir-akhir ini dia jadi tidak nafsu makan, tampak gelisah dan tidak bersemangat seprti biasanya. Tadi ayahmu sepertinya bilang nama penyakitnya distamper*” Jelas Minho.
“Apa? Distemper? Kenapa bisa sampai seperti itu?” tanya Laura sedikit galak
“Aku tidak tahu!” jawab Minho bingung karena pertama kalinya mendengar Laura berbicara seperti itu.
Laura langsung berlari dan mauk ke dalam ruang perawatan Heaven. Taemin yang saat itu baru saja keluar ruangan sampai bengong melihatnya. Sementara itu Minho langsung merebut baju yang baru saja dilepaskan oleh Taemin dan menyerobot masuk. Sampai-sampai Key yang hendak masuk hampir terjatuh karena terpental oleh tubuh Minho yang lebih besar darinya.
“Kyaaa Minho-ah, apakah kamu tidak bisa mengantri?” umpat Key.
Namun Minho tidak mempedulikannya.

Laura tampak sangat mengkhawatirkan kondisi Heaven. Dia membaca hasil pemeriksaan kesehatan Heaven. Minho sangat menyukai sosok Laura yang selalu bersemangat seperti itu. Dia hanya diam memperhatikan Laura. Yeoja yang sangat dirindukannya beberapa minggu terakhir ini. Yeoja yang ingin selalu membuatnya bisa tersenyum dan tertawa lepas.Yeoja yang tidak pernah bisa dimilikinya karena dia adalah milik Kim Kibum sanbae-nya.
Minho kembali sibuk dengan fikirannya, rasa senang, bingung, sedih dan entah apapun itu berkecamuk di dalam dirinya. Sampai akhirnya dia menyadari tubuh Laura hampir terjatuh di sampingnya. Beruntung Minho cepat bereaksi, dia secepat kilat menangkap tubuh mungil Laura yang hampir jatuh ke lantai. Minho kemudian menggendong tubuh Laura dan membawanya keluar dari ruang perawatan Heaven.
Key yang sedang menunggu gilirannya masuk sangat terkejut saat melihat Minho menggendong tubuh wanita yang dia fikir adalah perawat disini ke arah pintu. Dengan sigap Key membukakan pintu untuk Minho.
Gomapta hyung!” ucapnya sambil terus berjalan.
Ahjumma apakah kau bisa menolongku.” Teriak Minho kepada seorang perawat yang ada tak jauh adrinya.
Perawat itu langsung berlari ke arah Minho.
“Apa yang terjadi dengan Laura” tanya perawat itu khawatir.
“Dia pingsan di dalam ruang perawatan Heaven!” jelas Minho sambil tetap menggendong Laura, sama sekali tidak tampak keberatan “Ahjumma bisakah kau menunjukkan dimana tempat aku bisa membaringkan tubuh Laura” lanjut Minho lagi.
“Lebih baik kita bawa ke kamarnya di lantai atas. Mari ikuti aku.” Jawabnya.
Minho mengikuti arah yang ditunjukkan oleh ahjumma  itu. Ahjumma itu membuka pintu sebuah kamar dan Minho ikut masuk ke dalamnya dan membaringkan tubuh Laura di atas ranjang.
Ahjumma bisakah kamu membantuku untuk membuka blazer ini, dia butuh udara yang banyak. Bolehkah aku membuka jendela kamarnya supaya udara dari luar dan cahaya matahari bisa masuk ke dalam sini?” tanya Minho memaksa.
Tanpa menunggu jawaban, Minho membuka jendela  terdekat yang berada di sebelah ranjang Laura.
“Anak ini, sejak tadi pagi dia sudah sibuk membantu persalinan Jeany. Padahal ini adalah pertama kalinya dia membantu proses persalinan seekor anjing. Dia sangat khawatir dengan Jeany karena ini adalah pertama kalinya Jeany melahirkan. Dan dia sangat bahagia, seolah-olah dia akan menjadi seorag nenek.” Jelas wanita itu.
“Mungkin dia hanya kelelahan, wajahnya sangat pucat!” komentar Minho.
Ahjumma sebaiknya aku kembali ketempat tadi, aku merasa canggung bila berada di dalam kamar yeoja!” sambungnya.
Kemudian dia keluar dari kamar Laura. Sebelum keluar Minho sekilas bisa melihat  beberapa foto Laura yang menempel pada dinding kamarnya, foto dengan berbagai fose dan ekspresi Laura seorang diri, dengan hewan, dan dengan orang-orang lain. Minho juga bisa melihat dengan jelas bahwa di antara foto-foto itu ada satu foto yang paling menonjol yaitu foto Laura dengan Kim Kibum. Dan hatinya sangat sakit mengetahui hal itu.

*              *              *




Dua hari kemudian di dorm SHINee.
Welcome back Heaven...!” teriak Key, Jong dan Minho saat kepala Heaven menyembul dari balik pintu dalam gendongan Taemin yang disusul oleh Onew.
Hari ini Onew dan Taemin membawa Heaven pulang. Sepertinya sekarang dia sudah benar-benar sehat.
Minho hendak akan menutup pintu dorm-nya saat melihat sosok Laura berjalan ke arah pintu itu.
Hari ini dia mengenakan jeans berwarna biru terang semata kaki dengan T-shirt oblong berwarna krem bergambar bendera United Kingdom, senada dengan jam tangan dan gelang yang dikenakannya. Dilehernya menggantung beberapa kalung warna warni. Rambutnya diikat berantakan, namun tetap saja mau seperti apapun style Laura, bagi Minho dia selalu terlihat cute.
Minho menahan napas. Hatinya berdetak sangat kencang. Bahkan dia takut Laura akan mendengarnya.
Annyeong oppa.” Sapa Laura masih dengan senyumnya yang ramah seperti biasanya.
Senyum yang entah sudah berapa lama tidak lagi Minho lihat. Senyum yang bisa membuatnya bersemangat. Senyum yang sangat dirindukannya.
“Oh Annyeong Laura. Silahkan masuk!” hanya kalimat itu yang langsung terfikirkan oleh Minho.
Gomawoyo oppa.” Jawab Laura sambil membuka sepatu keds-nya dan memakai sendal rumah sembarang yang ada di rak, kemudian masuk ke dalam dorm SHINee.
Key dan Jong yang sedikit kaget melihat Laura masuk ke dalam dorm segera membereskan bantal kursi yang berserakan.
“Masuklah Laura. Mianhe kalau isinya sangat berantakan.” Onew meminta maaf dengan keadaan dorm mereka yang hampir mirip dengan landasan pesawat yang jatuh karena harus mendarat darurat.
“Ooh gwaenchanhaeyo oppa. Dorm kalian terlihat sangat nyaman meskipun sedikit berantakan.” Jawab Laura sambil menekan kalimatnya pada kata “sedikit”.
Semua member SHINee tertawa seketika mendengar jawaban Laura.
“Kalau dorm kalian seberantakan dan sekotor ini, aku yakin bukan hanya Heaven yang bisa sakit, kalian pun pasti akan sering terserang flu atau penyakit lainnya.” Laura berkomentar setelah melihat kesekeliling ruangan. “Kalau begitu, sebelum kita mulai pesta-nya lebih baik kita bereskan dulu dorm-nya!” Ajak Laura antusias.
Seperti dihipnotis Laura, semua member SHINee langsung menuruti semua perintah Laura untuk membersihkan dorm mereka.

Dua jam kemudian dorm mereka sudah terlihat jauh lebih rapih, lantainya mengkilat, tidak ada lagi debu di jendela, di lemari atau di perabotan lainnya. Semua member SHINee tampak kelelahan dan duduk senyaman mungkin pada posisi masing-masing.
Laura datang menghampiri mereka dengan menbawa beberapa gelas minuman orange juice yang langsung diserbu oleh kelima memeber SHINee.
Bel berbunyi. Laura langsung melesat ke arah pintu dan membukanya.
“Tadaaaa... Pizza time...!” teriak Laura sambil membawa dua buah pizza ukuran besar.
“Kapan kau memesan pizza?” tanya Onew.
‘Tadi, disaat kalian sedang sibuk beres-beres. Sudahlah mari kita makan. Nanti pizza-nya keburu dingin” ajak Laura.
*              *              *

Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Laura sangat senang hari ini, sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa sudah lama dia berada di dorm SHINee.
“Sepertinya sudah saatnya aku pulang. Aku tidak ingin papa dan mama mencemaskanku karena aku belum pulang.” Laura  tersadar ketika melihat jam tangannya.
“Baiklah kalau begitu, jeongmal kamsahamnida untuk hari ini!” ucap Key.
Ne, gomapta  karena sudah membantu kami membereskan dorm.” Sahut Onew
Gomapta pizza-nya” Taemin menambahkan.
“Lain kali sering-seringlah mampir kesini. Kami pasti akan senang jika kamu datang berkunjung.” Jong ikut berkomentar.
Ne, gomapta oppadeul. Gomapta buat hari yang menyenangkan ini.” Jawab Laura.
Laura melirik ke arah Minho yang sedari tadi tampak paling pendiam dibandingkan keempat member SHINee lainnya.
Minho tersipu malu.
“Minho-ahh kau sebaiknya mengantarkan Laura pulang. Sekarang sudah malam. Tidak baik bila seorang yeoja berjalan seorang diri.”  Ucap Onew membuyarkan lamunan Minho.
Belum sempat Minho menjawab.
“Minho-ahh pastikan Laura akan baik-baik saja sampai dia kembali ke rumahnya. Setelah itu aku tidak peduli kau akan kembali dalam keadaan baik atau tidak.” Jong berkata seenaknya.
“Baiklah kalau begitu. Sebaiknya aku segera pamit. Annyeonghigaseyo!”
“Annyeonghigaseyo.. “
“Minho-ah kami tunggu kabar baiknya.” Ucap Jong setengah berbisik pada Minho.
Fighting Hyung!”  Taemin menyemangati.
Minho tersenyum mantap dan menetup pintu menyusul Laura.
*              *              *

Prolog

Malam itu angin bertiup sedikit kencang. Laura tampak menggosok-gosokan tangannya mencoba untuk sedikit menghangatkan tubuhnya.
“Padahal ini sudah hampir musim panas, kenapa anginnya sekencang ini?” Minho mulai membuka percakapan.
Belum sempat menjawab Laura sudah bersin, sepertinya dia terserang flu musim panas.
Minho merapatkan badannya, tangannya merangkul pinggang Laura yang ramping. Minho tak peduli lagi pada detak jantungnya yang menjadi semakin kencang, dia sudah tidak peduli lagi kalaupun Laura harus mendengarnya.
“Laura, jeongmal mianhe atas sikapku adamu akhir-akhir ini! Ini semua karena aku tidak mengerti pada hatiku sendiri. Aku selalu gugup dihadapan yeoja yang aku suka.”
“Maksudnya oppa siapa yeoja yang oppa sukai? Apakah aku menegnalnya?”
“Ya kamu mengenalnya, bahkan sangat mengenalnya!”
“Apakah yeoja itu adalah Krystal Jung?”
“Hey bagaimana mungkin kau bisa menebaknya?”
“Jadi oppa benar-benar menyukai Krystal?”
“Bukan itu maksudku. Aku menyukai yeoja lain. Tapi dia bukan Krystal! Bagaimana mungkin kamu bisa langsung menebak Krystal? Aku sudah menganggapnya seperti saeng aku sendiri. Jadi bagaimana mungkin aku bisa menyukainya?”
“Kalau begitu siapa yeoja itu? Apakah yeoja itu tahu akan perasaan oppa?”
“Entahlah. Aku tidak pernah berani mengatakannya”
“Kenapa?”
“Karena dia adalah yeoja chingu sanbae-ku.”
“Kalau begitu sebaiknya oppa berhenti menyukainya, dan menyukai yeoja lain. Ada banyakyeoja yang menyukaimu oppa. Jadi sebaiknya berilah mereka kesempatan.”
“Apa kau yakin ada banyak yeoja yang tulus menyukaiku?”
“Tentu saja aku yakin. Walaupun tebakanku tidak tepat, tapi oppa masih punya aku yang juga menyukai oppa.”
“Apa maksudmu?”
“Aku menyukai oppa.!”
“Menyukaiku? Kau tidak boleh meyukaiku!”
“Kenapa?”
“Karena kau adalah yeoja chingu sanbae-ku Kim Kibum. Dan aku tidak mau kau menghianatinya dan membuatku bermsalah karena menjadi orang ketiga.”
“Bryan bukan namja chingu-ku dan aku bukan yeoja chingu-nya. Kami sudah bersahabat sejak kami masih di Amerika. Lagipula Bryan sudah berpacaran dengan Yoona. Bagaimana mungkin kau bisa berfikiran seperti itu?”
“Mungkin karena aku cemburu melihat kalian begitu dekat saat di pertandingan basket waktu itu, padahal aku sudah sangat senang saat kau datang. Aku fikir kau datang untuk menyemangatiku.”
“Aku datang memang untuk menyemangatimu oppa!Aku datang saat Krystal memberimupocari sweat, tadinya aku akan menghampiri kalian. Tapi penonton disebelahku bilang kalau kalian pacaran dan sangat serasi. Aku cemburu dan mengurungkan niatku untuk menemui kalian.”
“Lantas setelah itu mengapa kamu tidak pernah datang untuk mengajak anjing-anjingmu jalan-jalan?”
“Aku pergi ke Amerika menemui keluargaku disana. Dan aku baru kembali dua hari sebelum Jeanny melahirkan.” Bela Laura.
“Kalau begitu mulai sekarang kau harus menjadi yeoja chingu-ku!”
“Kenapa harus menjadi yeoja chingu-mu?”
“Karena kau juga menyukaiku!”

Laura sepakat dengan ucapan Minho. Dia lalu menggandeng mesra tangan Minho.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar