Senin, 25 November 2013

Love From Heaven - Part. 1

Author             : Uliel Luvena ~ ( Yuliani Taufik )
Main cast        : Choi Minho, Laura Kim, Lee Taemin
Support cast  : All member SHINee, Heaven, Joy,
Genre               : Drama, Comedy
Length             : Trilogy
Rating              : Teen

Summary       : Choi Minho adalah namja yang super cuek, hobinya tidur, dan sangat tidak suka sama anjing. Tapi semua itu berubah karena Heaven.

A.N                : Annyeong… akhirnya FF ini selesai aku ketik juga, padahal ide cerita FF ini udah ada sejak lama, tapi karena author-nya sibuk *sok sibuk sih lebih tepatnya* jadi baru beres sekarang. Sebenarnya FF ini terinspirasi dari obsesiku untuk memelihara seekor anak anjing. Hehe… Tapi, mianhe ya kalo ceritanya geze! Ditunggu saran dan kritiknya… Selamat membaca!!


Part. 1
Sore hari yang cukup cerah dipertengahan musim semi.
“Minho-ah berhentilah main game! Apa kau tidak ingat kalau hari ini adalah giliranmu mengajak Heaven jalan-jalan??” teriak Jonghyun sambil melemparkan bantal kursi ke arah Minho yang sedang asik bermain Play Station.
Aisshh... Hyung apakah kau tidak lihat kalau saat ini aku sedang sibuk?” jawab Minho tanpa menghiraukan perintah Jong.
“Sibuk apanya? Seharian ini ku lihat kau hanya bermalas-malasan.” Teriak Jong.
“Kenapa hari ini mesti giliran aku sih yang harus mengajak Heaven jalan-jalan? Lagipula dia itu kan hanya seekor anjing hyung? Kenapa setiap hari dia harus diajak jalan-jalan? Kenapa tidak membiarkannya istirahat, bersantai, dan malas-malasan di rumah sehari saja?” Minho masih tetap saja tidak menghiraukan perintah hyung-nya.
Lalu tiba-tiba Key datang menghampiri Minho dan Jong, lengkap dengan seragam dapurnya sambil mengacungkan spatula di tangan kanannya.
“Kau fikir Heaven itu sama sepertimu? Setiap hari kerjanya hanya malas-malasan saja? Dia itu anjing, jadi memang seharusnya diajak jalan-jalan setiap sore!” Teriak Key dari arah dapur.
“Ayolah hyung, aku sedang sibuk! Kenapa bukan salah satu di antara kalian, Onew-hyungatau Taemin saja yang mengajaknya jalan-jalan, dari awal kan aku tidak setuju dengan ide kalian untuk memelihara Heaven!” Minho masih tetap bertahan pada pendiriannya.
“Kau fikir di antara kita berlima yang ada di rumah ini siapa saja yang tidak sibuk? Onew-hyung sedang sibuk mengerjakan tugas kuliahnya, Jong-hyung masih harus membereskan rumah, Taemin sedang pergi untuk mengerjakan tugas kelompok dengan teman-temannya, dan aku sendiri masih harus menyiapkan makan malam, jadi cuma kamu saja yang sedang santai” Key mulai meninggikan suaranya.
“Tapi kan –“ Minho tidak sempat meneruskan kalimatnya, karena Key sudah lebih gesit mendahuluinya.
“Pokoknya kalau tidak ada yang mengajak Heaven jalan-jalan sore ini, berarti ga akan ada makan malam hari ini!” Key mengancam.

*          *          *
FLASHBACK
Malam yang dingin di akhir bulan Desember. Kala itu Taemin baru saja pulang dari mini market, setelah membeli beberapa jenis makanan untuk persediaan di lemari es.
Dia sedang berjalan melawan udara dingin sambil membawa sebuah kantung belanja yang terisi penuh. Tiba-tiba saja dia mendengar suara parau seekor anak anjing yang sepertinya berjenis Golden Retriver hamper saja mati kedinginan dan kelaparan di dalam sebuah kotak kardus di persimpangan jalan yang letaknya tak jauh dari tempatnya berada. Sepertinya anjing itu memang sengaja dibuang oleh pemiliknya. Kemudian anpa berfikir panjang lagi, dengan susah payah dia langsung saja membawa anak anjing itu pulang bersamanya.

Setibanya di dorm SHINee.
Dochakhago isseoyo….!” Seru Taemin setibanya di depan pintu dorm mereka.
Berharap ada salah satu hyung-nya yang akan berbaik hati membukakan pintu untuknya. Tapi sepertinya harapannya sia-sia, akhirnya dia menurunkan anjing itu dan membuka pintudorm-nya, kemudian dia kembali menggendong anjing itu dan menutup pintu dengan kakinya.
Sementara  itu di dalam dorm keempat Hyungnya tengah asik dengan aktifitasnya masing-masing. Jong dan Key sedang asik di depan komputer, Onew terlihat asik membaca komik, sedangkan Minho sedang asik bermain Play Station.
 “Hyung kenapa tidak ada yang membukakan pintu untukku?” Tanya Temin dengan polosnya.
 “Bukannya pintunya memang tidak dikunci ya?” jawab Key sambil menghampiri Taemin untuk membantunya membereskan barang belanjaan. “Oh, anjing siapa itu?” lanjut Key.
Jong kemudian membalikan tubuhnya menghadap kedua saeng-nya, penasaran dengan apa yang sedang dibicarakan oleh kedua saeng-nya.
“OMG, kasihan sekali anjing ini, sepertinya dia sangat kelaparan.” Seru Jong saat melihat seekor anak anjing yang sedang di gendong Taemin. “Key ambilah semangkuk  susu untuknya,dan kau Taemin ambilkan handuk untuknya dia hampir saja mati kedinginan!” perintah Jong pada kedua ­saeng-nya.
Key dan Taemin hanya mengikuti saja apa yang Jong perintahkan.
Onew yang dari tadi sedang asik membaca komik pun, merasa penasaran dengan apa yang sedang dilakukan oleh ­ketiga saeng-nya dan kemudian menghampiri mereka.
“Kya, kenapa kalian rebut sekali.” Tanya Onew sedikit kesal.
“Ini hyung, aku menemukan seekor anak anjing yang hampir saja mati kedinginan di luar sana, karena aku tidak tega membiarkannya jadi aku membawanya kemari.” Jawab Taemin terus terang. “Maafkan aku hyung! Aku langsung membawanya begitu saja tanpa minta izin terlebih dahulu!”
Ne, gwaenchanhayo… Lagi pula tidak ada salahnya kalau kita memlihara seekor anjing.” Onew menjawab dengan bijaksana.
“Apa-apaan ini? Pokoknya aku tidak setuju kalau harus memelihara anjing di dorm kita!” Minho tiba-tiba menyambar omongan Onew.
“Baiklah…  kalu begitu lebih baik kita ambil suara terbanyak! Yang setuju untuk memelihara anak anjing ini di dorm kita silahkan angkat tangan.” Onew memberikan solusi.
Taemin, Key, Jong dan Onew mengangkat tangan kanan mereka tanda setuju. Minho tidak dapat melawan hasil poting, karena bagaimana pun 4 lawan 1 bukanlah jumlah yang sebanding.
“Lagi pula kau ini jahat sekali hyung! Bagaimana mungkin kau tega membiarkan anak anjing ini mati kedinginan dan kelaparan di luar sana.” Taemin menghakimi.
“kalau begitu kita harus memberinya nama, kira-kira apa ya nama yang cocok untuknya.” Key memberikan saran.
“Ah, bagaimana kalau kita memberinya nama Heaven?” usul Jong.
“Heaven??” Tanya yang lainnya serempak.
“Ya anggap saja kalau anak anjing ini dikirimkan oleh malaikat dari surga untuk kita. Lagi pula seekor anak anjing kan memang seharusnya mempunyai nama yang keren dan dilatih dengan menggunakan bahasa Inggris.” Jawab Jong bersemangat.
“Tapi hyung, nama itu terlalu keren hanya untuk seekor anak anjing!” protes Minho.
Semua orang di ruangan itu menatap Minho dengan tatapan aneh. Tidak senang berada dalam posisi seperti itu akhirnya Minho pun pasrah.
gwaenchanahayo, terserah kalian saja. Asal jangan pernah melibatkanku dalam urusan ini.” Jawab Minho sambil berlalu pergi meninggalkan mereka.

FLASHBACK END
*          *          *

Akhirnya meskipun dengan sangat terpaksa Minho pergi mengajak Heaven jalan-jalan menuju taman yang letaknya memang tidak begitu jauh dari dorm mereka.
Sore ini adalah sore yang cukup panas di pertengahan musim semi. Dengan ogah-ogahan Minho memegangi tali yang melingkar ke kalung Heaven. Heaven adalah seekor anjing yang lincah, dia selalu berjalan berputar-putar di kedua kaki Minho. Membuat Minho semakin kesal. Tak jarang juga dia berlari dengan cepat dan membuat Minho kesulitan mengejarnya.
Di tengah perjalanan Minho melihat mesin penjual minuman, dia pun memutuskan untuk membeli minuman dingin. Berharap hal itu dapat sedikit membasahi tenggorokannya yang sedang kekeringan. Minho merogoh saku celana jeans-nya, mengambil koin dan memasukannya ke dalam mesin. Tanpa sadar kalau dia melepaskan tali yang diikatkan pada leher Heaven.
Minho meminum minuman kaleng itu hingga habis, dan kembali merogoh saku celana jeans-nya untuk mengambilkoin lain. Sepertinya satu kaleng minuman tidak mampu menghilangkan rasa hausnya. Dengan serakah, minho memegang dua buah kaleng minuman dengan kedua tangannya. Minho kemudian melihat ada sebuah bangku bawah pohon yang letaknya tak jauh dari tempatnyaberada saat ini. Dia pun menghampirinya, dan duduk bersantai sambil menghabiskan minumannya. Saat minumannya hampir habis, dia baru teringat dimana Heaven, hampir saja dia menyemburkan kembali minuman itu dari mulutnya.
“OMG, kenapa aku bisa melupakan Heaven?” Tanya Minho pada dirinya sendiri. “Kalau aku pulang tanpa membawa Heaven, semua orang pasti akan mengomeliku.” Ucapnya masih pada dirinya sendiri.
Minho kemudian berkeliling mencari Heaven, sudah 3 kali dia kembali ke tempat itu tapi tidak juga melihat Heaven.
“Aiisssh, kau ini hanya menyusahkanku saja. Liat saja nanti kalau ketemu, kuhajar kau!” batin Minho.
Dia kemudian kembali mencari Heaven, sambil berteriak memanggil-manggil nama Heaven, berharap anak anjing itu akan mengenali suaranya.
Dan ternyata benar, tak lama kemudian Heaven berlari menghampirinya.
Minho yang senang karena telah berhasil menemukan Heaven tanpa sadar mengulurkan tangannya kea rah Heaven, dan Heaven yang mengenali majikannya yang meskipun selama ini selalu acuh padanya berlari ke arah Minho.
Minho lalu mengangkat Heaven ke udara, awalnya dia berniat akan memarahi Heaven. Tapi dia mengurungkan niatnya saat melihat sosok seorang yeoja yang sedang mengejar Heaven.
Seketika itu Minho terdiam, terpesona pada sosok yeoja yang ada dihadapannya.
Yeoja itu pun tersenyum ke arah Minho.
Minho masih saja diam membeku pada posisinya. Senyuman yeoja itu membuat jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.

*          *          *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar