Angin timur mulai berhembus, namun musim hujan justru
masih enggan beranjak pergi. Entah mengapa rasanya rasi bintang cepat sekali
berganti. Bumi sudah hampir 3x berevolusi menemani kalian di sekolah ini, mengukir
berjuta kenangan indah yang mungkin menemani kisah masa putih abu kalian.
Sejujurnya Bu Ulil masih butuh waktu lebih lama untuk
bisa mengenal kalian lebih jauh. Walaupun begitu, terima kasih karena kalian
sudah menjadi anak-anak yang baik dan tidak pernah menjengkelkan, tidak pernah
membuatku menyesal menjadi walas kalian. Justu Bu Ulil yang sangat menyesal
karena tidak dapat menjadi walas terbaik bagi kalian. Meskipun susah sekali
membuat kalian kompak, tapi setidaknya kita sempat menciptakan banyak kesan
yang cukup dalam.
Terima kasih banyak teruntuk satu tahun yang
menyenangkan ini. Teruntuk Adis yang bawel dan selalu berisik plus kalo ngomong
volume maksimal, Amel yang misterisus “Semoga mau lebih membuka hatinya untuk
teman lainnya”, Devi yang entah kenapa tatapan matanya itu berasa nusuk sampe
ke jantung, Dewi yang kalem dan super cuek, Dimas si beatbox, Ellsya yang
pipinya tampak imut kalo senyum, Elsa yang fotogenik, Erni sang biduan, Eva
yang idealis ga jelas, Gilardi yang ga pernah mau ngajakin Bu Ulil ke rumahnya,
Gustiano yang entah kenapa selalu tampak sangat kharismatik, Iis yang dewasa
pemikirannya, Indri yang selalu mikirin pendapat orang “mulailah belajar
bersikap bodo amat sama para haters!”, si Zidan yang suka nyolong kesempatan
buat ngerokok di wc, Aksal yang always stay cool, Iyung si hitam manis, Irsan
yang punya cinta dalam hati sama seseorang yg udah jadi pacar orang, Sadli si
kumis tipis dan cowok penggoda, Fahmi sang ketua kelas yang selalu bisa
diandalkan dalam segala hal, M. Yoga yang kalo dimarahin malah senyum-senyum
aja, Yuda si dancer K-Pop, Neng Devi si ranking satu yang ternyata pembalap
profesional, Novi Irawan “semoga lekas sehat”, Opet si ratu goyang yang selalu
bisa punya cara untuk menikmati hidup, Rivaldi si anak ayah yang suka nyeletuk
ngeselin tapi gek-gek, Sela si jipon yang paling menor di kelas, Halimah yang
pendiam dan ga banyak komen, Mala yang selalu masa bodo namun berani melawan
ketidakadilan, Soulthan yang suka gaze namun tetap penuh percaya diri, Tia si
cempreng, Radja si anak mami yang ngomongnya susah banget dikontrol, Chika si
bendahara yang entah kapan bakalan gedenya, Yoga si cowok bawel yang suka punya
banyak cara dan ide gila buat bikin kelas rame ga jelas, dan Yuni yang paling
rajin datang pagi dan bersihin kelas. Bagaimanapun
adanya kalian, Bu Uliel tetaplah bangga dengan diri kalian yang seperti itu.
Selamat
berterbangan di langit Tuhan yang luas. Selamat berjuang di kehidupan sesungguhnya. Semoga kita bisa bersilaturahmi kembali
di masa yang akan datang.
Karena
dalam setiap rinduku, akan selalu terselip doa untuk kalian.
Sayonara
watashino gokusei..