Rabu, 07 Februari 2018

Sambutan Wali Kelas XII - IPS 1 SMANCAR Angkatan 9 TP. 2017/2018


Rasanya musim hujan tahun ini membawa aroma perpisahan, karena menjadi pintu bagi musim semi untuk datang. Rasanya tahun ini waktu berjalan menjadi semakit cepat. Dan entah kenapa Bu Ulil rasanya masih betah jadi walas kalian.
Kalian itu teristimewa! Seperti martabak aneka rasa yang bikin penasaran untuk dicoba rasanya. Tahun ini entah kenapa rasanya berat banget melepaskan siswa perwalian. Entahlah karena mungkin Bu Ulil merasa belum bisa sepenuhnya bisa menjadi ibu yang baik untuk kalian.  Walaupun begitu, kalian sangat dewasa dan super pengertian manakala tau emak kalian ini jadwalnya super padat merayap melebihi artis yang lagi tour keliling dunia. Meskipun kalian kerap sering banget terkesan saling membully, tapi Bu Ulil tau bahwa sebenarnya itu adalah bukti kalian saling menyayangi dan menyemangati, hanya saja kalian terlalu gengsi untuk menunjukkan sisi perhatian kalian.
Terimakasih untuk tahun ini. Terima kasih banyak teruntuk Rena, Isti, dan Bagjo yang penuh inovasi dan selalu cepat tanggap setiap kali ada masalah di kelas, apa jadinya kelas ini tanpa kalian? Terima untuk buat Pahmi, Daffa, Mulki, Tsabit, dan Wildan yang sudah berusaha membuktikan kalo kalian bisa diandalkan dan tak pantas diremehkan. Terimakasih pula untuk Uwoh, Niswah, Iis, Nurul, Elfa, dan Selly karena kepolosan kalian kadang menghadirkan tawa di kelas. Terima kasih untuk Ahmadi, Sahrul, Gilar dan Didan yang menjadi motivasi untuk tak pernah putus asa berusaha keras mewujudkan mimpinya. Terima kasih untuk Rama, Yanuar, Akbar, Tantri, Rahma, Rahmatia, dan Masitoh yang selalu rendah hati meskipun dunia sering memandang kalian berbeda. Terima kasih banyak untuk Jihan, Wiwi, Fuji dan Hafid yang mengajarkan bahwa hidup ini harus kita syukuri dengan tidak pernah menyerah pada keadaan, karena itulah alasan yang membuat kita kuat. Juga terima kasih kepada Deepa, Rani, Owi, Kak Ros, Windi, dan Bella yang selau tampak ceria menikmati masa SMA ini, kalian sangat tau bagaimana caranya menikmati masa muda yang takkan pernah bisa terulang. Dan tak lupa terima kasih kepada Zijah dan Mukti telah mengajarkan bahwa adakalanya kita harus menjadi orang yang sombong agar dunia bisa mengakui keberadaan kita.Bagaimanapun adanya kalian, Bu Uliel tetaplah tulus sayang kalian semua.
Selamat berterbangan di langit Tuhan yang luas! Selamat berjuang di kehidupan yang akan datang!
Karena dalam setiap rinduku, akan selalu terselip doa untuk kalian.
Sayounara watashino gakusei.