Rasanya
musim hujan tahun ini membawa aroma perpisahan, karena menjadi pintu bagi musim
semi untuk datang. Rasanya tahun ini waktu berjalan menjadi semakit cepat. Dan entah
kenapa Bu Ulil rasanya masih betah jadi walas kalian.
Kalian
itu teristimewa! Seperti martabak aneka rasa yang bikin penasaran untuk dicoba
rasanya. Tahun ini entah kenapa rasanya berat banget melepaskan siswa perwalian.
Entahlah karena mungkin Bu Ulil merasa belum bisa sepenuhnya bisa menjadi ibu
yang baik untuk kalian. Walaupun begitu,
kalian sangat dewasa dan super pengertian manakala tau emak kalian ini
jadwalnya super padat merayap melebihi artis yang lagi tour keliling dunia. Meskipun kalian kerap sering banget terkesan saling membully, tapi Bu Ulil tau bahwa sebenarnya itu adalah
bukti kalian saling menyayangi dan menyemangati, hanya saja kalian terlalu
gengsi untuk menunjukkan sisi perhatian kalian.
Terimakasih
untuk tahun ini. Terima kasih banyak teruntuk Rena, Isti, dan Bagjo yang penuh inovasi
dan selalu cepat tanggap setiap kali ada masalah di kelas, apa jadinya kelas ini
tanpa kalian? Terima untuk buat Pahmi, Daffa, Mulki, Tsabit, dan Wildan yang
sudah berusaha membuktikan kalo kalian bisa diandalkan dan tak pantas
diremehkan. Terimakasih pula untuk Uwoh, Niswah, Iis, Nurul, Elfa, dan Selly
karena kepolosan kalian kadang menghadirkan tawa di kelas. Terima kasih untuk
Ahmadi, Sahrul, Gilar dan Didan yang menjadi motivasi untuk tak pernah putus
asa berusaha keras mewujudkan mimpinya. Terima kasih untuk Rama, Yanuar, Akbar, Tantri, Rahma, Rahmatia, dan Masitoh yang selalu rendah hati meskipun dunia
sering memandang kalian berbeda. Terima kasih banyak untuk Jihan, Wiwi, Fuji
dan Hafid yang mengajarkan bahwa hidup ini harus kita syukuri dengan tidak
pernah menyerah pada keadaan, karena itulah alasan yang membuat kita kuat. Juga
terima kasih kepada Deepa, Rani, Owi, Kak Ros, Windi, dan Bella yang selau
tampak ceria menikmati masa SMA ini, kalian sangat tau bagaimana caranya
menikmati masa muda yang takkan pernah bisa terulang. Dan tak lupa terima kasih
kepada Zijah dan Mukti telah mengajarkan bahwa adakalanya kita harus menjadi
orang yang sombong agar dunia bisa mengakui keberadaan kita.Bagaimanapun adanya
kalian, Bu Uliel tetaplah tulus sayang kalian semua.
Selamat
berterbangan di langit Tuhan yang luas! Selamat berjuang di kehidupan yang akan
datang!
Karena
dalam setiap rinduku, akan selalu terselip doa untuk kalian.
Sayounara
watashino gakusei.