Minggu, 07 Februari 2016

Hanya intan

Hanya ingin menjadi intan yang kuat dan tidak ada teknologi yg mampu menghancurkannya. Hanya ingin seperti tanah, meskipun selalu diinjak tapi kita masih punya harga jual. Ingin seperti hujan, yg selalu berani melawan. Seperti air yang menyejukkan dan selalu dibutuhkan dalam kehidupan. Seperti ombak yang tidak pernah lelah untuk menghantam pantai. Seperti matahari yg tidak pernah berhenti bersinar meskipun malam, meskipun bumi kadang tidak pernah menganggapnya, meskipun bulan selalu mencuri sinarnya untuk menerangi malam. Cukup menjadi AKU. Ya tentu saja AKU. AKU yang punya cukup banyak cadangan kesabaran untuk bertahan meskipun aku tak nyaman. AKU yang punya banyak energi untuk tetap semangat meskipun sangat lelah. AKU yang masih tetap ceria meskipun hatiku sedang muram. AKU yang tak pernah berhenti melangkah meskipun aku tak tahu apakah jalan yang kulalui itu adalah jalan yang tepat untuk mencapai tujuanku. AKU yg selalu berjalan lurus ke depan dan tidak pernah berpaling pada jalan di sekitarku. AKU yg bangun jauh lebih pagi dan tidur jauh lebih malam dari mereka. AKU yg tidak pernah mau tau dan tak pernah mau peduli pada apa yg mereka katakan tentangku. AKU yg tidak pernah mau membuat orang-orang yg kusayangi bersedih. AKU yg hanya mau makan dan minum dari rezeki yg halal. Hanya AKU. Dan bukan orang lain. AKU hanya ingin menjadi DIRIKU yg seperti ini. Tak peduli harus berapa kali matipun, berapakali harus berenkarnasipun AKU akan tetap jadi AKU.